Lele dikenal sebagai ikan yang gampang dibudidayakan di rumahan. Namun karena terlalu umum dikembangkan, banyak yang menganggap lele dibudidayakan alakadarnya. Bahkan ada yang menganggap lele ikan yang kotor dan tidak higienis.
Anggapan itulah yang ingin ditepis Lukman Hakim lewat Omah Iwak miliknya. Pemuda asal Pandansari itu membudidayakan lele dengan tetap menjaga kebersihan. Di kolam-kolamnya yang berjumlah puluhan kotak, lele dibudidayakan dengans serius dan dijaga agar selalu higienis.
Menurut Lukman budidaya lele secara konvensional lebih banyak mengandung kelemahan seperti timbulnya bau tidak sedap dari kolam, proses panen yang seringkali ribet karena membutuhkan diesel untuk memompa air, sampai pakan yang mahal.
Kolam milik Lukman dilengkapi dengan pipa yang berguna untuk mengalirkan air supaya tidak keruh karena bercampur kotoran ikan. Dia juga melengkapi kolam dengan naungan jaring supaya suhu kolam terjaga.Lukman juga mempelajari sejumlah formula pakan yang bisa menaikkan bobot lele dengan cepat.
Mulanya hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang dia bayangkan. Tapi dengan keuletannya mencoba berbagai jenis kreativitas megelola kolam dan membuat pakan, kini Lukman mulai bisa memanen lele dalam jumlah banyak dan waktu relatif singkat. Dia pun bisa menghemat pakan karena snaggup memproduksi sendiri. Kini Omah Iwak yang dia gagas telah banyak membantu para pemuda di sekitar Pandansari untuk belajar budidaya.